Kepulauan Raja Ampat terletak di daerah terpencil di Papua Barat yang menyimpan sejuta keindahan bawah laut, sehingga diakui sebagai salah satu dari 10 wisata selam terbaik dunia.
Raja Ampat atau Raja Empat merupakan sebuah kepulauan yang terdiri lebih dari 1.500 pulau-pulau kecil yang mengelilingi sekitar empat pulau utama, yakni Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo. Kepulauan Raja Ampat adalah bagian dari Provinsi Papua Barat, yang sebelumnya bernama Provinsi Irian Jaya.
Terletak di ujung barat laut, Teluk Cenderawasih yang mencakup lebih dari 9,8 juta hektar (40.000 km ²) terdiri atas tanah dan laut, Raja Ampat merupakan taman nasional laut terbesar di Indonesia.
Pesona bawah laut dan sumber daya alam, menjadi andalan wisata kompetisi melalui Pulau Raja Ampat di Indonesia dan di dunia. Daerah ini dikenal sebagai pusat sumber daya alam tropis terkaya di dunia.
Menurut Conservation International, sebuah Badan survei kelautan menunjukkan bahwa keragaman kehidupan laut di daerah Raja Ampat adalah yang tertinggi tercatat di Bumi.
Keragaman di Raja Ampat jauh lebih besar dibandingkan daerah lain, contohnya karena masuk dalam Coral Triangle yang terdiri dari Indonesia, Filipina dan Papua Nugini, dimana segitiga karang ini merupakan jantung dari keanekaragaman hayati terumbu karang dunia, sehingga membuat Raja Ampat sangat memungkinkan memiliki ekosistem terumbu karang yang terkaya di dunia.
Karena memiliki koloni besar daerah karang bersama dengan suhu permukaan laut yang relatif tinggi, hal ini juga menunjukkan bahwa terumbu karang di Raja Ampat relatif tahan terhadap ancaman seperti pemutihan karang dan penyakit karang, yang sekarang membahayakan kelangsungan hidup ekosistem terumbu karang lain di seluruh dunia. Juga disebabkan pulau-pulau Raja Ampat terpencil dan relatif tidak terganggu oleh manusia.
Keragaman laut yang tinggi di Raja Ampat sangat dipengaruhi oleh posisinya di antara Samudra Hindia dan Pasifik, sehingga karang dan larva ikan lebih mudah dibagi antara dua samudera.
Keanekaragaman karang Raja Ampat, ketahanan, dan perannya sebagai sumber penyebaran larva membuatnya menjadi prioritas global untuk perlindungan laut.
Lebih dari 1.070 spesies ikan, 537 spesies karang (96 % yang luar biasa dari semua scleratinia direkam dari Indonesia yang mungkin dapat terjadi di pulau-pulau), dan 699 spesies moluska dengan berbagai kehidupan laut yang mengejutkan.
Pada beberapa daerah terdapat sekumpulan ikan-ikan besar dan penampakan ikan hiu secara teratur, seperti wobbegongs.
Raja Ampat telah dibuka selama tujuh tahun, karena terletak di daerah terpencil, infrastrukturnya belum memadai. Untuk mencapai Raja Ampat, wisatawan harus menyusuri laut sepanjang Sorong sejauh 71 km untuk tiba di Raja Ampat.
Untuk memperkenalkan kepada dunia, Raja Ampat membuka pusat informasi di Bali . Pasalnya, Bali sebagai tujuan utama wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia.
Tak salah bila ada ungkapan yang melukiskan keindahan alam Kepulauan Raja Ampat dengan mengatakan bahwa, "Mungkin Tuhan sedang tersenyum saat sedang menciptakan Raja Ampat". (***)
Sumber Info : http://vogelkoppapua.org/?page=article.detail&id=44
Tidak ada komentar:
Posting Komentar